18 Jul 2014

Kancil dan Buaya



Kancil Cerdik dan Buaya Bodoh

Pada suatu hari, Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan. Sedang dia berjalan, tiba-tiba dia melihat pepohon dengan penuh buah-buahan yang rimbun merendang di seberang sungai.
"Alangkah nikmatnya jika aku dapat merasakan buah-buahan itu", fikirnya sendiri.

"Tetapi, bagaimana aku hendak menyeberang ke sana, aku bukannya pandai berenang", timbul sedikit keraguan dalam dirinya.
Setelah mondar-mandir memikirkan cara untuk menyeberang sungai itu, timbul satu ide untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
"Nasib baik aku dikaruniakan akal yang bijak", katanya sendirian sambil berlari ke tebing sungai untuk menjalankan misinya.
"Sang Bedal, ooo, Sang Bedal!", panggil Sang Kancil.
Tiba-tiba muncul ketua buaya-buaya di sungai itu. Dengan bengisnya dia berkata
"Apa yang kau mau Kancil?", sambil matanya meliar memerhatikan tubuh Sang Kancil.
"Alangkah enaknya kalau Kancil ini kumakan", fikirnya yang sedang kelaparan itu.
"Oh, begini, Raja Sulaiman memerintahkan aku untuk menghitung berapa banyak buaya yang ada di sungai ini. Baginda ingin menjemput kalian ke kerajaan", mulalah Sang Kancil menjalankan tipu helahnya.
"Benarkah begitu?", serta merta nafsu lapar Sang Bedal mulai menguasai diri dan dengan pantas dia memanggil anak buahnya.
Maka datanglah gerombolan buaya mengikut arahan tuan mereka.
"Jadi, Kancil tunggu apa lagi? Cepatlah hitung banyak kami sekarang!", kata Sang Bedal kepada Sang Kancil.
"Hahaha, siap kau Bedal, mudahnya kau kena tipu dari aku", kata Sang Kancil dalam hati.
"Sabar Sang Bedal, aku fikir lebih baik jika kamu semua beratur hingga ke hujung sana. Lebih mudah untuk aku menghitung kalian semua", ujarnya.
Tanpa berfikir panjang, Sang Bedal mengarahkan anak buahnya untuk menurut cadangan Sang Kancil tadi. Selesai mereka berbaris teratur, mulaiah Sang Kancil melompat ke atas buaya yang pertama.
"Satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya", hitung Sang Kancil
Tiba akhirnya di tebing sebelah sana, Sang Bedal bertanya,
"Jadi bila kami boleh pergi ke kerajaan Raja Sulaiman, Kancil?",
"Ada 30 ekor buaya yang bodoh di dalam sungai ini. Maaf Sang Bedal, sebenarnya tiada Kerajaan Raja Sulaiman, aku cuma ingin menikmati buah-buahan di sini. Hahaha, terima kasih Sang Bedal", kata Sang Kancil dengan nada mengejek.
Sambil buaya-buaya lain mengerumuni Sang Bedal yang sedang keliru atas penipuan Sang Kancil, mereka bertanya,
"Jadi tak adalah makan untuk kita semua", kata buaya yang pertama
"Kita semua tertipu", kata buaya kedua
"Ini semua karena kau, Bedal.", kata buaya ketiga sambil menyalahkan Sang Bedal. "Serang!!!", serentak mereka menjerit.
Lalu berlarilah Sang Bedal kerana dikejar anak-anak buahnya yang sedang marah. Sambil Sang Kancil dengan asyiknya menikmati buah-buahan itu.





0 komentar:

Posting Komentar