Meraih Mimpi di Atas
Kening
(Ulasan Film 5 cm)
Judul :
5 cm
Sutradara
: Rizal Mantovani
Tayang :
12 Desember 2012
Aliran Film : Drama
Adaptasi
dari : Novel National Bestseller ‘5cm’
Penulis
Novel : Donny Dhirgantoro
Pemain :
a.
Herjunot Ali
(Zafran)
b.
Raline Shah
(Riani)
c.
Fedi Nuril
(Genta)
d.
Igor Saykoji
(Ian)
e.
Denny
Sumargo (Arial)
f.
Pevita
Pearce (Dinda)
ORIENTASI
Sudah
tidak asing di telinga kita film 5 cm. Sebuah film yang diadaptasi dari salah
satu karya novelis muda Indonesia Donny Dhirgantoro dan disutradarai oleh Rizal
Mantovani. Film yang diperankan oleh Fedi Nuril sebagai Genta, Denny Sumargo
sebagai Arial, Raline Shah sebagai Riani, Igor Saykoji sebagai Ian, Herjunot
Ali sebagai Zafran, dan Pevita Pearce sebagai Adinda. Film yang menceritakan
banyak sekali nilai-nilai kehidupan ini sangat menggugah para generasi muda
untuk selalu berfikir ke depan dan memiliki ide-ide cemerlang. Film ini memberi
pesan kepada kita tentang arti dari persahabatan, cinta, kasih sayang, pengorbanan,
nasionalisme, dan impian untuk masa depan.
TAFSIRAN
Persahabatan 5 mahasiswa dengan 4
mahasiswa laki-laki dan 1 mahasiswa perempuan. Persahabatan ini diselimuti oleh
berbagai kebahagiaan. Hingga suatu saat mereka merasa jenuh dengan persahabatan
yang telah ada selama belasan tahun. Akhirnya, mereka sepakat untuk saling
berpisah selama 3 bulan untuk saling berbenah, memperbaiki kehidupan
masing-masing dan merangkai masa depan mereka serta perpisahan sementara ini
juga untuk membuktikan seberapa besar arti dari persahabatan mereka.
Setelah 3 bulan berlalu, mereka
bertemu kembali dan merencanakan untuk melakukan pendakian Gunung Mahameru yang
merupakan puncak gunung tertinggi di Jawa. Mereka melakukan pendakian ini saat
menjelang hari kemerdekaan Negara Indonesia. Sebuah pengorbanan yang besar demi
membuktikan kecintaan terhadap tanah air ini. Medan yang terjal, jalan yang
berliku, nyawa yang harus dipertaruhkan, sahabat yang harus saling menjaga,
lelah yang tak terkira serta keringat yang selalu bercucuran, tetap mereka
tempuh dan jalani. Apapun itu, karena mereka memiliki tekad yang kuat, rasa
nasionalisme yang tinggi, kebersamaan yang selalu mereka jaga, kepercayaan akan
sebuah keberhasilan, dan kebanggaan tersendiri dari sebuah perjalanan jauh.
Itulah yang mereka inginkan dari sebuah petualangan untuk negara.
Tepat pada 17 Agustus pagi, mereka
sampai di puncak Mahameru. Lelah, penat, lapar, dan haus terbayar sudah
seketika melihat indahnya Indonesia ini. Kebanggaan tersendiri untuk mereka,
mengibarkan Sang Merah Putih di hari yang sangat bersejarah bagi negeri ini dan
bertempat di tempat yang sungguh indah di negeri ini. Entah harus percaya atau
ragu bagi mereka. Hanya saja mereka telah berhasil menyelesaikan semua impian
untuk negara ini dengan segala hal, cinta, kasih sayang, pengorbanan,
kebersamaan, dan persahabatan. Tak lepas dari itu, doa yang selalu mereka
panjatkan kepada Tuhan membuat mereka berhasil dalam perjalanan dan petualangan
yang sangat menakjubkan.
Maka dari itu, banyak sekali kebaikan yang diajarkan pada
film ini. Mulai dari pemeran yang mendukung, jalan cerita yang menyenangkan,
adegan yang mengharukan, lokasi syuting yang indah, dan pelajaran hidup yang
banyak sekali. Namun, terdapat satu keburukan yakni terdapat sebuah adegan yang
romantis sehingga tidak layak ditonton oleh anak-anak.
EVALUASI
Film dengan jalan cerita yang dapat menghipnotis para
penontonnya ini sangat baik dilihat oleh para generasi muda. Film ini tidak
mengajarkan hal yang negatif untuk para remaja. Banyak sisi positif dari film
ini. Hanya saja, mungkin ada selipan adegan romantis yang sebaiknya tidak
dilihat oleh anak di bawah umur. Namun, kita semua hanya perlu mengambil sisi
positifnya. Kita jadi mengerti apa arti dari sebuah persahabatan, cinta, kasih,
perjuangan, dan impian.
RANGKUMAN
Dari film ini, kita bisa memahami lebih dalam kalimat
yang diucapkan 5 mahasiswa ini, yaitu biarkan keyakinan kita, 5 centimeter
mengambang di depan kening kita. Dan setelah itu yang kita perlu hanya kaki
yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak
dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan
lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari
baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang
akan selalu berdoa. Maka, selalulah bermimpi dan menjadikan mimpi itu sebagai
hal yang akan nyata terjadi dalam kehidupan kita. Jangan pernah menyerah, saat
kita gagal yakinkan pada diri kita bahwa masih jauh perjalanan yang harus kita
tempuh untuk menjadi yang lebih baik dan tidak gagal untuk yang kedua kalinya. J
0 komentar:
Posting Komentar