Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Teman-teman, sekarang saya mau ngepos tentang waktu saya workshop kemarin, hehe.. Baca ya :) Semoga bermanfaat, temannn :D
Workshop Hak Anak
Kamis, 8 Juni 2014 di Panti Asuhan
‘Aisyiyah tepatnya di aula panti, diselenggarakanlah workshop dengan tema “Hak
Anak” yang dihadiri oleh siswa/siswi SMP/MTS/SMA/SMK se-Kabupaten Karanganyar.
Dengan sekitar 50 hingga 60 hadirin acara tersebut diselenggarakan untuk
mensosialisasikan tentang hak-hak seorang anak dan menghindari kekerasan
terhadap anak. Acara ini juga diselenggarakan untuk memperingati hari anak
nasional, yaitu pada tangga 23 Juli Workshop ini diisi oleh narasumber yaitu Ibu
Shoim Sahriyati dari Yayasan Kakak dan Ketua BP3AKB Karanganyar, Bapak Agus
Heru Bindarto.
SMP Negeri 1 Karanganyar mengirimkan
4 anak dari anggota OSIS yaitu, ketua OSIS, Berlian Imani Putri, Hafizh Candra
Fitriansyah, Sandi Anardito Putra, dan Prasetyaning Jati. Anak-anak tersebut
antusias mengikuti acara workshop ini.
Acara yang pertama adalah sambutan
dari Ketua BP3AKB, sambutan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak
agar bisa memahami hak-hak yang seharusnya mereka terima. Baliau juga
menjelaskan sedikit tentang permasalahan yang ada di Indonesia mengenai
kekerasan terhadap anak. Beliau juga menguraikan bahwa seorang anak sebenarnya
memiliki potensi yang sangat luar biasa dan perlu dikembangkan. Sehingga kita
semua tidak sepatutnya merusak moral dan masa depan anak-anak Indonesia dengan
segala bentuk apapun, terutama kekerasan. Pemerintah juga kewalahan menangani
aksi-aksi kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak, jumlah setiap tahunnya
terus bertambah. Segala upaya telah dilakukan pemerintah dan akan terus
dilakukan pemerintah apapun resikonya demi menyelamatkan potensi yang akan
menjadi aset berharga bagi kemajuan banga Indonesia. Itulah sedikit ringkasan
dari sambutan yang disampaikan beliau.
Acara selanjutnya adalah istirahat
dan pembagian snack. Setelah itu dilanjutkan dengan materi yang akan
disampaikan Ibu Shoim Sahriyati selaku Narasumber dari Yayasan Kakak. Yayasan
Kakak merupakan yayasan yang sangat peduli terhadap hak-hak anak. Banyak materi
yang disampaikan beliau. Beliau terlebih dahulu menjelaskan tentang
perlindungan anak, hak anak, dan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang anak. “Perlindungan Anak adalah segala bentuk dan jenis kegiatan yang
bertujuan untuk mengayomi, melindungi, dan menjaga hak-hak anak, sehingga
seorang anak mampu mendapatkan kasih sayang yang optimal.” Tuturnya. UUPA No.
23 Tahun 2002 merupakan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan anak.
Belia sangat fasih menerangkan semua hal tentang anak. Penampilan dan perkataan
beliau yang lembut tapi tegas, mebuat kami semua tertarik untuk lebih mencintai
anak-anak, karena jika kita mencintai anak-anak
berarti kita
mencintai diri kita sendiri. Selanjutnya, beliau kembali menerangkan kepada
kami melalui power point yang telah beliau siapkan. Beliau menjelaskan tentang
definisi anak, konvensi hak anak, hak dasar anak, masalah anak di Indonesia,
dan cara menanggulangi kekerasan terhadap anak. “Workshop ini mengingatkan
kepada kita bahwa banyak sekali anak-anak Indonesia yang sekarang mungkin sudah
tidak lagi mendapatkan hak-haknya, menjadi gelandangan, pengemis, tidak bisa
bersekolah, bekerja yang tak layak demi bertahan hidup, pergaulan yang bebas,
dan banyak hal yang sangat mengerikan bagi anak-anak di luar sana. Bersyukur
bagi anak-anak yang masih mendapatkan kasih sayang dari prang tua kalian,
mendapat pendidikan yang layak, sehat, dan fasilitas yang memadai.” Ujarnya. Kamipun tersentuh dan
merenungkan bahwa selama ini kita hanya bisa menghambur-hamburkan uang, padahal
di luar sana masih banyak anak-anak yang sangat membutuhkan biaya. Kekerasan
yang sering terjadi di Indonesia menyebabkan masa depan anak-anak dan
psikologis anak terganggu. Mereka akan trauma terhadap suatu hal, apalagi jika
mereka masih di bawah umur. Apa yang mereka terima, akan mereka lakukan kepada
orang lain. Jadi, marilah kita menyadarkan diri kita sendiri dahulu, sudahkan
kita mencintai anak-anak? Ayo, jaga potensi bangsa ini, kembangkan menjadi
anak-anak yang cerdas dan berbakat. Itulah materi-materi yang beliau sampaikan,
begitu menyentuh dan mengerakan hati kita untuk peduli terhadap hak-hak anak.
Sebelum acara ditutup, ada pembagian
makanan kepada para hadirin. Serambi makan, kami semua mendengarkan apa yang
dikatakan oleh Bapak Slamet. Disini, Bapak Slamet sedikit mengulas tentang
materi sebelumnya. Beliau mengajak para hadirin untuk bertanya apa yang ingin
ditanyakan dan yang kurang jelas. Banyak anak yang bertanya, terutama
siswa/siswi SMP Negeri 1 Karanganyar. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
Prasetyaning Jati (Tya) perwakilan dari SMP Negeri 1 Karanganyar, diantaranya
hak anak yang dikaitkan dengan pendidikan, “apakah seorang anak hanya
memebutuhkan hak pendidikan tanpa karakter pribadi, sehingga saat mereka
menerima kekerasan, mereka akan lebih bijak dalam menghadapinya, itu akan lebih
bisa untuk menghilangkan rasa trauma terhadap anak?” Pertanyaan tersebut
diterima dengan sangat baik oleh Ibu Shoim, beliaupun menjawab setuju dengan
pertanyaan sekaligus interpretasi dari Prasetyaning Jati. Beliau menambahkan,
bahwa kurikulum yang baru ini (kurikulum 2013) adalah solusi yang baik untuk
mewujudkan anak Indonesia yang cerdas, berakhlak dan berkarakter yang baik.
Pertanyaan selanjutnya juga
disampaikan kepada Ibu Shoim, “Apakah yang seharusnya dilakukan seorang anak
saat mereka memiliki pengetahuan mengenai sesuatu dan ia ingin menyampaikan
kepada seseorang yang lebih tua darinya, namun orang tersebut menganggap remeh
anak itu, apa yang harus anak itu lakukan agar ia bisa menyalurkan pengetahuannya
kepada orang lain?” Ibu Shoim menjawab, “Memang sulit saat kita akan berbuat
baik, namun tinggal bagaimana kita bersabar dalam melakukannya. Lebih baik kita
tetap memberitahukan apa yang kita tahu asalkan kita tidak sok tau dan
berlandaskan hal-hal yang pasti. Cara kita menyampaikan juga merupakan pengaruh
besar diterima atau tidaknya apa yang kita katakan. Jika kita bisa menyentuh
hati pendengar kita dengan sopan, InsyaAllah orang tersebut dapat menerimanya.
Usahakan berbicara dari hati ke hati.” Jawab beliau.
Akhirnya, di ujung acara setelah
lelah bertanya-tanya, acarapun ditutup dan para hadirin dipersilahkan
meninggalkan tempat. Saat keluar dari aula, kami semua senang karena
mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang baru tentang anak. Sekian, terimakasih. :)
1 komentar:
hahaha :D fotoku.......
Posting Komentar