Hidup Dalam Kegelapan
Ada sebuah kisah tentang kehidupan seorang anak yang tinggal bersama ibu dan kakaknya.Anak itu bernama Lia.Ia adalah seorang gadis yang hidupnya penuh dengan rintangan. Sejak lahir ia telah di tinggal pergi oleh ayahnya, karena sebuah kecelakaan yang menimpa ayahnya.
Lia terlahir dalam keadaan normal. Tetapi, semua itu berubah setelah kecelakaan yang menimpanya. Kecelakaan tersebut membuat Lia menderita kelainan yaitu, bisu, buta dan tuna rungu.Selain itu, Liapun juga tidak dapat menggerakkan jari tangannya seperti layaknya orang normal.Hal tersebut mempengaruhi mental Lia. Lia menjadi anak yang pendiam dan susah diajak bicara. Kesehariannya hanyalah bermain dengan ibunya.Tak ada satu temanpun yang mau bermain dengannya.Bahkan kakaknya sendiripun tidak mau lagi bermain dengannya.
Semua itu tidak membuat Lia putus asa. Walaupun keadaannya seperti itu dan tidak ada seorang temanpun yang mau bermain dengannya, Ia tetap akan berusaha dan berjuang demi masa depannya kelak. Di rumah, Lia tetap belajar dan tetap rajin membantu ibunya.Lia berharap suatu saat ada teman yang mau berteman dengannya.
Suatu hari, saat Lia bermain di halaman rumahnya, ada seorang gadis yang cantik datang menghampirinya.Gadis itu bernama Rani. Lia berpikir bahwa gadis tersebut pasti akan menghinanya. Tetapi,apa yang di pikirkan oleh Lia itu salah. Gadis itu datang menghampirinya untuk mengajak Lia bermain.Sungguh, betapa bahagianya hati Lia.Ia mendapat teman baru yang bisa diajaknya bermain dan bisa memahaminya walaupun keadaannya yang seperti itu.
Setelah bertemu dengan Rani, kehidupan Lia lebih berwarna. Rani selalu memberikan dukungan kepada Lia agar Lia bisa segera sembuh. Selain itu, Ranipun juga mengajari Lia agar jari tangannnya dapat di gerakkan lagi seperti dulu. Ternyata, setelah sekian lama Rani mengajari Lia untuk menggeerakkan jemarinya, usaha merekapun membuahkan hasil. Sekarang jari-jari Lia sudah bisa digerakkan seperti dulu.Lia menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidupnya.
Tetapi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.Saat Lia bermain sepeda dengan Rani, keduanya terjatuh dan Lia harus di bawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan khusus.Setelah kejadiaan itu, jari tangan Lia tidak dapat digerakkan lagi.Lia hampir putus asa merasakan cobaan yang selalu menimpanya. Tetapi Rani, ibu, dan kakaknya selalu memberikan nasihat dan dukungan kepadanya bahwa cobaan itu harus dijalani dengan sabar dan ikhlas.
Saat terbaring di kamar tidur, Lia mengatakan apa yang dia inginkan melalui bahasa isyarat. Lia hanya menginginkan satu hal yaitu, dia ingin melihat wajah dan mendengarkan suara Rani walau hanya satu hari. Keinginan yang disampaikan Lia tersebut membuat ibunya terharu dan tidak kuat menahan air mata. Lia juga mengatakan bahwa ia akan mencoba bersabar dan ikhlas menerima cobaan ini.
Lia memberikan contoh kepada kita bahwa ketidaksempurnaan yang kita miliki bukan penghalang untuk menunjukkan kelebihan kita kepada orang lain. Cacat fisik merupakan suatu kelainan, tetapi orang tidak di lihat dari fisik saja tetapi juga di lihat dari hati nuraninya. Kita harus bisa menjadikan kekurangan kita menjadi suatu kelebihan yang kita miliki.
Semua itu tidak membuat Lia putus asa. Walaupun keadaannya seperti itu dan tidak ada seorang temanpun yang mau bermain dengannya, Ia tetap akan berusaha dan berjuang demi masa depannya kelak. Di rumah, Lia tetap belajar dan tetap rajin membantu ibunya.Lia berharap suatu saat ada teman yang mau berteman dengannya.
Suatu hari, saat Lia bermain di halaman rumahnya, ada seorang gadis yang cantik datang menghampirinya.Gadis itu bernama Rani. Lia berpikir bahwa gadis tersebut pasti akan menghinanya. Tetapi,apa yang di pikirkan oleh Lia itu salah. Gadis itu datang menghampirinya untuk mengajak Lia bermain.Sungguh, betapa bahagianya hati Lia.Ia mendapat teman baru yang bisa diajaknya bermain dan bisa memahaminya walaupun keadaannya yang seperti itu.
Setelah bertemu dengan Rani, kehidupan Lia lebih berwarna. Rani selalu memberikan dukungan kepada Lia agar Lia bisa segera sembuh. Selain itu, Ranipun juga mengajari Lia agar jari tangannnya dapat di gerakkan lagi seperti dulu. Ternyata, setelah sekian lama Rani mengajari Lia untuk menggeerakkan jemarinya, usaha merekapun membuahkan hasil. Sekarang jari-jari Lia sudah bisa digerakkan seperti dulu.Lia menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidupnya.
Tetapi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.Saat Lia bermain sepeda dengan Rani, keduanya terjatuh dan Lia harus di bawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan khusus.Setelah kejadiaan itu, jari tangan Lia tidak dapat digerakkan lagi.Lia hampir putus asa merasakan cobaan yang selalu menimpanya. Tetapi Rani, ibu, dan kakaknya selalu memberikan nasihat dan dukungan kepadanya bahwa cobaan itu harus dijalani dengan sabar dan ikhlas.
Saat terbaring di kamar tidur, Lia mengatakan apa yang dia inginkan melalui bahasa isyarat. Lia hanya menginginkan satu hal yaitu, dia ingin melihat wajah dan mendengarkan suara Rani walau hanya satu hari. Keinginan yang disampaikan Lia tersebut membuat ibunya terharu dan tidak kuat menahan air mata. Lia juga mengatakan bahwa ia akan mencoba bersabar dan ikhlas menerima cobaan ini.
Lia memberikan contoh kepada kita bahwa ketidaksempurnaan yang kita miliki bukan penghalang untuk menunjukkan kelebihan kita kepada orang lain. Cacat fisik merupakan suatu kelainan, tetapi orang tidak di lihat dari fisik saja tetapi juga di lihat dari hati nuraninya. Kita harus bisa menjadikan kekurangan kita menjadi suatu kelebihan yang kita miliki.
0 komentar:
Posting Komentar