Terkadang, saat dimana kita fokus terhadap suatu bacaan. Air mata bisa jadi menetes melewati pipi kita, itu bukan karna kita cengeng. Namun, menjiwai dan menghayati apa yang kita tangkap itu adalah keistimewaan tersendiri :) Selamat Membaca :)
Ulasan
“Emak dan Sepotong Roti”
Sebuah cerita yang sungguh
menyentuh, yaitu cerita “Emak dan Sepotong Roti” karangan Caswati yang berasal
dari Yogyakarta. Beliau adalah Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu
Budaya, UGM. Kisah ini menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga sederhana
yang memiliki dua anak namun telah ditinggal pergi oleh ayahnya. Sehingga
ibunya harus bekerja keras untuk menjadi seorang ibu sekaligus seorang ayah. Entah
apakah cerita ini diangkat dari kisah nyata atau hanya imajinasi penulis.
Namun, saat kita membaca cerita ini, seluruh kata-katanya dapat membuat kita
terhipnotis dan tersentuh serta terharu akan sebuah perjuangan, pengorbanan,
dan kasih sayang.
Dalam cerita ini, ada 3 alur pokok
yang harus diketahui yaitu di bagian awal sekitar paragraf 1 hingga paragraf 10
yang menceritakan tentang kehidupan keluarga ini yang sungguh sederhana dengan
segala keterbatasan. Memiliki 2 anak walau hanya dengan memiliki 1 ibu yang
telah tua dan ditinggalkan oleh suaminya. Di bagian ini, pikiran kita menjadi
terbuka, bahwa setiap cobaan yang diberikan Tuhan, pasti ada sisi yang baik
dibaliknya. Kerja keras, tekad kuat, dan semangat pantang menyerah adalah hal
yang harus menjadi pedoman kita dalam menyikapinya.
Seorang ibu yang akrab dipanggil
anaknya, Dani dan Dina dengan sebutan emak, sangatlah berkorban banyak demi
kemajuan anaknya agar bisa lebih baik dari dirinya. Alur kedua yang harus kita
ketahui adalah isinya, yaitu betapa susahnya orang tua terutama single parent berjuang mati-matian demi anaknya dan kita
juga diajarkan tentang kewajiban kita sebagai anak, yaitu dalam segala
kesibukan kita, kita harus tetap membantu orang tua. Kisah yang teramat
menyentuh sebab, begitu besarnya rasa sayang seorang ibu yang enggan dibantu
oleh anaknya karena mengetahui bahwa anaknya telah lelah menimba ilmu. Namun,
cerita ini sungguh menyedihkan, dimana emak tersebut harus menderita kesakitan
karena terpukul oleh palu besi untuk memukul batu dari sungai. Tanggannya lemah
tak berdaya, darah mengalir dengan hebatnya, badan yang ringkih membuatnya
begitu tampak lemas tak bertenaga. Sang anakpun tak kuasa melihat emak yang
sangat disayanginya terkulai lemah tak berdaya.
Pada alur ketiga kita dapat
menemukan bahwa seorang ibu akan selalu memperhatikan apa yang dibutuhkan
anaknya, walau sebenarnya beliau sangat membutuhkan hal tersebut. Tangan yang
tidak diobati itu semakin bertambah parah. Namun, Dani tidak bisa terus merawat
emaknya walau sebenarnya ia sangat ingin melakukannya. Tetapi, sang emak tidak
mau jika Dani, anak sulungnya harus membolos sekolah. Seusai pulang sekolah,
Dani melihat rumahnya terang bersinarkan lampu dan ia melihat adik serta
emaknya duduk di bangku rumah dengan adanya kue tar di atas meja. Sang adik
yang polos itu berkata bahwa emak ingin dibangunkan jika mbak pulang. Dan
ternyata tanpa disadari emak yang selama ini mereka sayangi, banggakan dan
sesuatu yang sangat berharga bagi mereka berdua telah dipanggil oleh Sang
Pencipta. Tak mudah untuk mempercayai itu semua, namun menerima suratan takdir
dari Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.
Cerita ini sangatlah bagus untuk
semua kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia sangat bagus untuk
membaca cerita ini. Semua kata-kata yang indah dan penuh makna, banyak
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita ini, banyak hal baru yang kita
temukan, dan yang terpenting kita dapat lebih mengerti tentang arti kehidupan.
Namun, cerita ini memuat kata-kata yang sulit dicerna untuk anak-anak yang
belum paham dan orang tua yang tidak dapat memahami pula. Sehingga
dikhawatirkan mereka sulit mencerna isi dari bacaan yang ada dalam cerita ini.
Apapun itu, cerita ini bagus untuk dibaca.
Maka dari itu, cerita yang penuh
dengan ketegangan dan keharuan ini sangatlah baik untuk kita semua. Kita dapat
mengenal arti dari sebuah perjuangan, pengorbanan, dan kasih sayang. Kita akan
belajar bagaimana cara mencintai orang yang sangat mencintai kita selepas entah
kapan mereka akan pergi meninggalkan kita. Hanya perlu mempercayai bahwa
kehendak Tuhan akan selalu menjadi yang terbaik bagi kita. Dari cerita ini,
kita juga diajarkan bagaimana cara kita untuk berfikir kreatif di saat
keterbatasan selalu menjadi penghalang kita untuk maju. Orang tua adalah hal
terindah dan hal yang sangat berharga bagi kita. Membuat mereka tersenyum dan
mengetahui bahwa kita adalah alasan mereka tersenyum adalah suaut kebanggaan
bagi kita. Orang tua adalah malaikat yang Tuhan berikan untuk kita di dunia
agar kita selalu bisa merasa tenang dan terjaga. Jangan biarkan air mata
kesedihan membasahi pipi orang tua kita. Buatlah mereka bangga dengan kehadiran
kita sebagai putra dan putri mereka J
0 komentar:
Posting Komentar